Begini nih Cara Berbisnis yang telah dicontohkan Rasulullah
Bagi seluruh umat muslim Rasulullah merupakan seorang teladan. Setiap perkataan, sikap maupun perbuatan beliau pasti memiliki nilai kebaikan untuk memperoleh ridho dari Allah SWT.
Di era zamannya Rasulullah merupakan sosok seorang pedagang yang tersohor, salah satunya dikarenakan kejujurannya dalam berdagang. Bahkan beliau berhasil menarik perhatian salah seorang saudagar kaya yang kelak menjadi istrinya yaitu Khadijah untuk menginvestasikan modal barang dagangan kepada beliau. Beliau juga sangat memperhatikan strategi penjualan dan pemasaran sehingga dalam perjalanan bisnisnya menjadi semakin maju dan berkembang dengan pesat.
Nah, sebenarnya apa saja prinsip berbisnis yang telah dilakukan oleh Rasulullah?
Yuk bagi wirausahawan yang baru mulai berbisnis maupun yang telah berhasil menjalankan bisnisnya ikut menyimak penerapan prinsip berdagang ala Rasulullah berikut ini:
Perbaiki/luruskan Niat Berbisnis
Niat merupakan tombak awal dari setiap perbuatan yang ingin dilakukan. Berbisnis juga harus diawali niat yang baik karena Allah.
Bahwa dalam berbisnis diniatkan sebagai ladang untuk meraih surga. Bahwa dalam berbisnis tidak hanya mengejar keuntungan yang sebanyak-banyaknya akan tetapi ingin memperoleh pahala yang terbaik. Bahwa dalam berbisnis tolak ukur kesuksesan bukan hanya dari berapa banyak keuntungan materi yang kita peroleh, akan tetapi dari seberapa besar rasa syukur yang dapat kita lakukan atas apa yang telah kita peroleh.
Bersikap Jujur dalam Berbisnis
Rasulullah telah mencontohkan kejujuran dalam berdagang, beliau selalu memberikan penjelasan atas barang dagangan seadanya tanpa di lebih-lebihkan. Segala keadaan barang dagangannya selalu ia sebutkan sesuai kondisi barang, beliau tetap menyebutkan kelebihan tanpa menutupi kejelekan atas barangnya.
Beliau juga tidak ragu-ragu menjawab pertanyaan pembeli yang menanyakan harga modal atas dagangannya dan memberitahukan berapa keuntungan yang ia peroleh. Hal ini sangat berbeda pada era zaman sekarang, banyak pedagang yang enggan menyebutkan secara terang-terangan seperti apa yang dilakukan Rasulullah. Padahal apabila kita jujur dapat memberikan nilai plus kepada pembeli dan mungkin saja akan menjadi pelanggan setia karena dari awal telah ada rasa kepercayaan.
Menepati Janji kepada Pelanggan
Salah satu perbuatan yang dicontohkan Rasulullah adalah memenuhi janji dalam berdagang. Bagaimana bentuk pemenuhan janji tersebut? Beliau selalu mengedepankan kepuasan pelanggan, apabila ada pembeli yang memesan barang beliau selalu memberikan barang sesuai yang dipesan oleh pelanggannya tanpa mengurangi takaran maupun kualitas. Dengan begitu pembeli tidak akan merasa dicurangi dan kepercayaan pembeli kepada beliau juga semakin meningkat. Itulah juga yang menjadi strategi jitu pemasaran yang dilakukan oleh beliau.
Walaupun pada zamannya belum terdapat teknologi yang canggih seperti sekarang ini dimana informasi dapat menyebar luas dengan cepat, namun beliau telah membuktikan bahwa menjaga kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi janji sangat jitu agar pelanggan tidak beralih kepada pedagang lain. Dan biasanya apabila pelanggan tidak pernah merasa dirugikan, dengan sendirinya ia juga akan menyebarkan pengalaman yang dialaminya kepada orang lain.
Menjalankan Bisnis tanpa Menganggu Ibadah
Allah tidak menyukai orang-orang yang suka berlebihan dalam segala hal. termasuk juga dalam berbisnis tidak boleh mengganggu kewajiban untuk beribadah. Bukan menyempatkan ibadah dalam sela-sela kesibukan berdagang, akan tetapi kegiatan tersebut kita gunakan untuk menunggu waktu beribadah.
Usahakan tidak terlampaui sibuk dalam menjalankan bisnis apalagi sampai melengahkan kewajiban ibadah. Selain itu juga tidak melupakan kewajiban untuk berbagi kepada sesama, karena sebagian hak mereka terdapat dalam harta yang telah kita peroleh.
Nah, semoga prinsip-prinsip yang telah dicontohkan oleh Rasulullah juga dapat diterapkan dalam prinsip berbisnis yang kita lakukan agar dapat memperoleh berkahnya.